Monday, January 9, 2017

REFLEKSI SEJARAH DAN MAKNA FILOSOFIS DALAM SERIAL AVATAR THE LAST AIRBENDER
Oleh Michael Raharjo

            Mungkin dari pikiran kita serial ini hanya sekedar kartun yang mengisahkan seorang anak yang ditakdirkan sebagai “Avatar” yang memiliki tugas menjaga keseimbangan dan perdamaian yang dirusak sejak Negara Api menyerang dan menyebabkan perang 100 tahun. Serial ini merupakan kartun yang ditulis oleh Michael Dante Dimartino dan Bryan Konietzko. Serial ini diproduksi oleh Nickelodeon dari Amerika Serikat yang juga memproduksi kartun Spongebob Squarpant. Serial ini mengambil latar waktu zaman Asia klasik. Serial ini berkisah bahwa di dunia terbagi oleh empat elemen yang diwakili oleh empat negara yaitu Suku Air (Water Tribe), Kerajaan Bumi (Earth Kingdom), Negara Api (Fire Nation), Pengembara Udara (Air Nomand). Semua negara hidup damai, namun semua berubah saat Negara Api menyerang. Hanya Avatar penguasa empat elemen yang mampu menghentikan perang. Namun ketika dunia membutuhkannya, dia menghilang. Seratus tahun kemudian, dua anak Suku Air, Sokka dan Katara menemukan Avatar yang baru, pengendali udara bernama Aang. dari situ lah cerita dimulai.
            Kehidupan manusia di serial ini cukup unik, manusia disini memiliki kekuatan yang merupakan penggabungan antara seni beladiri dan sihir yang disebut elemen. Namun tidak semua orang bisa melakukannya. Yang mampu melakukannya disebut pengendali (bender). Dari semua elemen, ada satu manusia khusus yang mampu menguasai keempat elemen yang disebut Avatar. Regenerasi Avatar terinspirasi dari regenerasi Dalai Lama di Tibet. Regenerasi Dalai lama mempercayai bahwa ketika Dalai Lama sebelumnya wafat, maka Dalai Lama selanjutnya akan lahir. dan ujian menentukan Dalai Lama yang lahir juga terinspirasi dari Tibet, yaitu menunjukan mainan lama Dalai Lama sebelumnya ssat masih kecil, karena Dalai Lama yang baru akan ingat  masa lalunya. Regenerasi ini memutar sesuai urutan elemen, yaitu air, bumi, api, dan udara. Siklus ini disebut siklus avatar.
            Yang unik selanjutya adalah konsep kenegaraan bangsa-bangsa. Dunia di serial ini terbagi atas empat negara, yaitu Negara Api, Kerajaan Bumi, Suku Air, dan Pengembara Udara. Dua Negara pertama, yaitu Negara Api dan Kerajaan Bumi merupakan negara yang sesuai disebut negara karena memiliki struktur negara seperti di Negara Api yang di pimpin Raja Api (Firelord) dan Kerajaan Bumi yang dipimpin oleh Kaisar Bumi (Earth King). Kedua negara juga memiliki tentara dan ibukota. Untuk Negara Api tidak disebutkan sedangkan ibukota Kerajaan Bumi adalah Ba Sing Se. Yang unik bahwa Negara Api  digambarkan sebagai negara satu-satunya yang modern dengan memiliki kapal dari besi dan peralatan tempur berupa balon udara Zeppelin dan tank. Sedangkan Kerajaan Bumi lebih identik dengan Tiongkok Zaman Dinasti Qing dengan penggambaran pakaian, budaya, Gaya Arsitektur kota dan Istana yang identik dengan Kota terlarang (Forbiden City) di Beijing. Dua negara terakhir yaitu, Suku Air dan Pengembara Udara menurut saya bukan merupakan negara yang sesungguhnya  hanya sekedar kelompokkarena digambarkan sebagai masyarakat yang sangat tradisional, terpencil, dan terpecah. Suku Air terbagi atas dua daerah, yaitu Suku Air Utara di Kutub Utara dan Suku Air Selatan di Kutub Selatan. Sesuai namanya, masing-masing suku dipimpin oleh kepala suku yang dipisahkan sangatlah jauh. Masyarakatnya digambarkan seperti masyarakat Eskimo di Alaska. Sedangkan Pengembara Udara digambarkan sebagai sekelompok biksu pengendali udara yang  tinggal di kuil yang terbagi sesuai arah mata angin. Avatar Aang berasal dari Pengembara Udara.Pada saat awal perang 100 tahun, Raja Sozin yang saat itu memimpin Negara Api memimpin pasukan membantai Pengembara Udara karena tahu bahwa Avatar selanjutnya akan lahir dari Pengembara Udara. Hal ini yang menjadikan Avatar Aang menjadi pengendali udara terakhir.
            Bila kita lihat serial ini dari segi entertainment maka kartun ini hanya sekedar kartun anak-anak, namun bila kita telisik lagi ada makna filosofis di dalamnya. Konsep  Avatar sebagai penjaga keseimbangan dan perdamaian di dunia sebenarnya di setiap budaya dan agama ada, seperti Nabi Muhammad SAW di agama Islam, Isa Al-Masih di agama Kristen, Sidharta Gautama di agama Budha, Sri Rama dan Krishna di agama Hindu dan sebagainya. Konsep ini mengandung makna bahwa diperlukan adanya penjaga keseimbangan dan perdamaian karena perkembangan dunia selalu dinamis, bila ada yang baik pasti ada yang jahat. Bahkan niat baik bila didasari atas kerakusan dan menyimpang dari dasar kemanusiaan maka akan menghasilkan kerusakan dan membuat penderitaan. Serial ini juga mengajarkan bahwa perubahan harus dimulai dari hal kecil, yaitu dari diri sendiri. Hal ini dicerminkan dari cerita bahwa walaupun ditakdirkan sebagai Avatar bukan berarti semua hal akan berjalan mulus. Perlu adanya latihan, dedikasi, kerja keras dan pengorbanan yang luar biasa yang dicerminkan dari perjalana keliling dunia untuk mempelajari ketiga elemen. Serial ini juga mengajarkan persahabatan yang erat dan saling mendukung semua masalah akan mampu diselesaikan secara bersama pula yang dicerminkan bagaimana Sokka yang tampak bodoh namun sebenarnya jenius dengan dibalut kekonyolan dan Katara yang menyayang, keibuan, pengertian, Toph Beifong yang tegas kuat walau sedikit pemarah dan Pangeran Zuko yang sebelumnya melawan Avatar namun menyadari bahwa tindakannya salah dan berbalik membantu Avatar mampu membuat Avatar bangun dari keterpurukan dan meghentikan semua penderitaan. Serial ini juga mengajarkan kebijaksaan. Sebenarnya banyak hal bijak baik dari diri Avatar Aang, maupun beberapa tokoh lain, tetapi yang paling saya ingat dimana kebimbangan Avatar Aang bagaimana cara menghentikan perang 100 tahun, ketika semua orang bahkan Avatar sebelumya yang dihubungi selalui dunia roh mengatakan bahwa membunuh Raja Api Ozai adalah satu-satunya cara. Namun ketika melalui dunia roh, Avatar sebelumnya, Avatar Roku mengajak Avatar Aang untuk mengetahui asal mula perang terjadi. Yang mengejutkan ternyata di masa muda Avatar Roku berteman dengan Raja Api Sozin, kakek dari Raja Api Ozai. Singkat cerita ketika Raja Sozin naik takhta, suatu hari Raja Sozin dan Avatar Roku sedang berbincang, Raja Sozin bercerita bahwa saat ini Negara Api mengalami masa perdamaian dan kemakmuran yang luar biasa, dia ingin membagi kejayaan ini dengan membangun koloni. Sontak Avatar Roku menolak dengan tegas. Tetapi Raja Sozin tetap keras kepala dengan mendirikan koloni di salah satu wilayah Kerajaan Bumi. Mendengar hal itu Avatar Roku geram dan langsung menemui Raja Sozin dan terjadi perkelahian. Pada akhirnya Raja Sozin kalah dan Avatar Roku memperingatkan Raja Sozin agar tidak membuat koloni atau dia akan membunuhnya. Merekapun lama tak bertegur sapa. Setelah kejadian itu, Avatar Roku tinggal di Kuil Avatar di dekat pulau Gunung berapi. Saat di usia senjanya, tiba-tiba Gunung berapi dekat kediaman Avatar Roku meletus. Dengan sekuat tenaga Avatar Roku berusaha menghalau lava agar menjauh dari pelabuhan. Di saat Avatar Roku kewalahan, tiba-tiba Raja Sozin datang membantu. Ketika berhasil, keduanya berlari meninggalkan pulau itu. Saat berlari, Avatar Roku terkena hempasan Gasa beracun. Saat meminta tolong Raja Sozin, dia menolak. Saat Raja Sozin meninggalkan Avatar Roku sekarat Raja Sozin mengatakan bahwa tanpa kamu semua rencanaku akan berhasil. Dan akhirnya Avatar Roku wafat dan disaat bersamaan Avatar Aang lahir. Dari situ Avatar Aang mempunyai pemikiran bahwa Negara Api juga mempunyai kesempatan kedua walaupun perbuatan mereka sudah sangat biadab. Dengan kekuatan dari Singa penyu raksasa, Avatar Aaang mempunyai kekuatan mengambil pengendalian seseorang. Saat duel dengan Raja Api Ozai saat Komet Sozin turun. Avatar Aang mampu mengalahkan Raja Api Ozai tanpa membunuhnya. Dari sini serial ini mengajarkan bahwa ada jalan lain dari semua permalahan. Tidak adanya solusi di antara maslah hanyalah ilusi dari rasa ketakutan yang menghinggapi. Serial ini juga mengajarkan bahwa orang jahat juga memiliki kesempatan kedua untuk mengubah sikap menjadi pribadi yang lebih baik
            Dari sini bila kita bercermin dari kehidupan dunia nyata, bahwa bila menonton setiap book dan episodenya, kita akan menyadari bahwa serial ini merupakan refleksi sejarah manusia yang selalu berkonflik dan menciptakn penderitaan. Padahal masalah itu muncul dari diri kita sendiri, muncul ego yang hanya mmentingkan diri sendiri tanpa melihat dan mencermati apa akibat dari perbuatan itu. Bila hal itu terus menerus dilakukan maka buka hanya diri sendiri yang menderita, tetapi juga orang lain. Walaupun bukan sebagai Avatar, kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat juga wajib dalam menjaga perdamaian di dunia agar tercipta masyarakat yang damai dan harmoni.



Terima kasih

Michael Raharjo

Instagram:@michaelraharjo